Bidang kajian : Konten Youtube


Penelitian Analisis Brand Liquid dari Influencer Qorygore


- Apa itu Liquid "PARADEWA"?

Liquid Paradewa atau dikenal dengan Liquid Qorygore adalah sebuah Liquid Vape. Liquid ini juga mendapat banyak Julukan contohnya "Son Of Zeus" Paradewa juga diambil dari makna "Para" yaitu berarti bagian dan "Dewa" Mitologi Yunani, tak heran jika Liquid tersebut memiliki citarasa tinggi. Rasanya juga sangat enak yaitu rasa apel merah, seperti apel yang membuat Cinderella pingsan, namun tenang saja karena ini tidak beracun dan tetap enak sebagai liquid vape premium.

- Siapa itu Qorygore?

Siapa si di Remaja di Indonesia yang tidak kenal dengan Qorygore? Terutama buat laki laki pasti kenal, Qorygore adalah Youtuber sekaligus Rapper, Qorygore adalah Youtuber Gaming memainkan banyak game terutama game Indie yang gameplaynya sangat santai untuk dimainkan, Qorygore juga mempunyai Album Rap nya contohnya yaitu MAMI, Her, Rebound.

- Apa itu logo?

Logo Paradewa sangat sederhana yaitu gambaran dari Muka Dewa Zeus dan ada Petir melewati Mukanya karena Zeus adalah Dewa Petir, Dibawahnya juga ada Rasa dari Liquidnya yaitu Apel



- Apa itu Pendekatan Semiotika?

Citra yang disampaikan Qorygore dilakukan dengan menyampaikan pada media sosial Youtube, Instagram bahwa dia merupakan youtuber sekaligus Rapper di Asia yang selalu giat bekerja keras hingga mencapai kekayaan yang sekarang dimilikinya. Banyaknya subscriber pada Youtube Qorygore tidak mempengaruhi banyaknya followers pada Instagram Qorygore dilihat dari banyaknya jumlah followers Instagram Qorygore yang jauh lebih sedikit dari pada subscriber pada Youtubenya. Selain itu disebabkan masyarakat Milenial Indonesia lebih menyukai konten hiburan dan tidak mementingkan konten yang mengangkat tentang pengetahuan

- Pentingnya Menganalisis Branding Paradewa dikaji dengan semiotika
Teori semiotika yang bermula dari ilmu bahasa dan ilmu logika matematika (eksak) bisa diaplikasikan pada ilmu manajemen yang notabene ilmu sosial. Aplikasiaplikasi yang semula berhenti pada periklanan dan makna merek, sekarang berkembang ke bidang produk sebagai objeknya. 

Teori-teori dari Ferdinand de Saussure membicarakan tentang barangnya saja. Charles Sander Peirce membicarakan hubungan antara barang dan orang yang disebut pragmatik. Pragmatik ini berkaitan dengan kegunaan dan/atau efek. Walaupun kedua tokoh semiotika ini mempunyai konsentrasi bahasan yang berbeda—Saussure dari sisi bahasa, Pierce dari sisi logika—dalam perkembangannya keduanya sama-sama bisa diaplikasikan dalam objek barang/produk/benda. 

Komentar