Review Penelitian Kesenian Dan Desain

 Jurnal 1

SEMIOTIKA: TEORI, METODE, DAN PENERAPANNYA DALAM PEMAKNAAN SASTRA

Pendekatan
    Metode atau Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam jurnal ini didapat berdasarkan observasi, teori, buku, jurnal, wawancara dan dokumentasi.

Analisis 
    Semiotika, ilmu tentang tanda-tanda, sudah lahir pada akhir abad ke-1 9 dan awal abad ke-20 . Akan tetapi, ilmu ini baru berkembang mulai pada pertengahan abad ke-20 . Meskipun pada akhir abad ke- 20, dalam bidang penelitian sastra, sudah ada teori-teoti sastra yang baru seperti sosiologi sastra, teori dan kritik feminis, dekonstruksi, dan estetika resepsi, tetapi semiotika menduduki posisi dominan dalam penelitian sastra . Perlu dikemukakan di sini bahwa teori dan metode semiotika tidak dapat dipisahkan dengan teori strukturalisme karena seperti dikemukakan oleh Junus (1981 :17) bahwa semiotika itu merupakan lanjutan strukturalisme. Karena pentingnya semiotika dalam pemaknaan karya sastra, di sini, diuraikan teori, metode, dan penerapan semiotika dalam pemaknaan sastra secara ringkas dan garis besamya saja . Dalam uraian ini dipergunakan teori dan metode semiotika Michael Riffaterre dalam bukunya Semiotics of Poetry (1978). Akan tetapi, dalam uraian ini sedikit dimodifikasi, tidak hanya diterapkan pada puisi (sajak), tetapi diperluas penerapannya pada karya 6ksi (novel) . Sebelum dilakukan penerapannya, periu lebih dahulu diuraikan teori dan metode semiotika secara umum.

Teori
    Teori Metode dan penerapaanya dalam Pemaknaan Sastra mempunyai tanda berbentuk verbal ( Bahasa ) dan visual, maka pendekatan semiotika sebagai sebuah metode analisis tanda guna mengupas karya layak diterapkan dan disikapi secara proaktif sesuai dengan konteksnya.

Kesimpulan
    Menurut saya Teori dan Metode Semiotika dalam Pemaknaan Sastra adalah 
bahwa semiotika itu merupakan lanjutan strukturalisme. Karena pentingnya semiotika dalam pemaknaan karya sastra, di sini, diuraikan teori, metode, dan penerapan semiotika dalam pemaknaan sastra secara ringkas dan garis besamya saja .


Jurnal 2

Memahami Seni dalam PENCAK SILAT

Pendekatan
    Metode atau Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam jurnal ini didapat berdasarkan observasi, teori, buku, jurnal, wawancara dan dokumentasi.

Analisis
    Seni bela diri pencak silat sebagai metode bertarung secara filosofis mengajarkan pendidikan spiritual dan fisik untuk membantu para peminatnya dalam menghayati nilai-nilai moral yang luhur di dalamnya. Objek material dari penelitian ini adalah pencak silat dan objek formal adalah filsafat seni atau estetika dari pencak silat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji
(1) norma atau perilaku pencak silat,
(2) gaya pencak silat
(3) kategori pencak silat dan peralatannya.
    Penelitian ini menggunakan metode faktual-historis melalui deskripsi, analisis, dan sintesis. Hasilnya adalah
(1) norma pencak silat yang secara konseptual ditemukan dalam sikap kinerja, gerak langkah, serangan, dan pertahanan (belaan),
(2) gaya seni bela diri (aliran gaya) yang terdiri dari aspek mental-spiritual, bela diri, seni, dan olahraga,
(3) seni dalam seni bela diri dibagi menjadi wiraga, wirama, dan wirasa serta peralatan seni bela diri termasuk penggunaan kostum, senjata khusus, dan pengiring musik tradisional.

Teori 
    
 Teori Memahami Seni dalam PENCAK SILAT mempunyai tanda berbentuk Gesture dan visual 

Kesimpulan 
    Budaya pencak silat telah dikembangkan secara turun-temurun sehingga mencapai bentuknya yang sekarang. Seni dalam pencak silat meliputi setiap sikap dan gerak yang dibentuk dan diatur untuk mencapai keindahan seni yang maksimal.

Jurnal 3

Pengembangan Motif Batik dan Diversifikasi Produk Kain Batik Anatomi

Pendekatan 
    Berdasarkan hasil pengamatan, diskusi dan wawancara

Analisis
    Motif batik sangat beragam dan terus berkembang. Motif klasik sebagai motif yang sudah ada sejak jaman kerajaan masih terus dilestarikan sampai sekarang terutama di 2 Surakarta dan Yogyakarta, mengingat kedua kota ini mempunyai keraton yang menggunakan kain panjang sebagai busana adat utamanya. Motif klasik mempunyai penggemar dan peminat pada kalangan tertentu, terutama generasi tua. Bagi generasi muda, motif klasik kurang disukai karena identik dengan tua dan kuno. Anak muda juga masih menganggap berpakaian batik terlalu resmi, sehingga hanya digunakan pada acara tertentu, bukan untuk busana harian. Untuk itulah diperlukan inovasi motif agar bisa diterima pada berbagai kalangan, terutama generasi muda karena di tangan merekalah masa depan batik dipertaruhkan. Salah satu alternatif motif batik yang inovatif dan kekinian serta dapat diterima oleh generasi muda adalah motif yang bertemakan keanekaragaman alam dan makhluk hidup.

Teori
    Jurnal ini Tidak terlalu menampilkan spesifik teori yang diterapkan. Namun memberikan edukasi tentang Pengembangan Motif Batik dan Diversifikasi Produk Kain Batik Anatomi

Kesimpulan 
    Tim Pengabdi PKM telah berhasil melaksanakan kegiatan pendampingan mitra wirausahawan Batik Anatomi berupa peningkatan proses produksi melalui pembuatan alat stempel cap batik serta mendaftarkan Hak Cipta untuk 5 motif batik milik mitra dalam rangka untuk melindungi Hak Kekayaan Intelektual milik mitra, pelatihan diversifikasi produk, penguatan usaha melalui pelatihan pengemasan produk dan pelatihan pemasaran produk sehingga diharapkan mitra bisa meningkatkan kinerja produksi, kualitas produk, variasi produk, pengemasan produk dan pemasaran produk


DAFTAR PUSTAKA
40207-100505-1-PB.pdf
1014-2333-1-SM.pdf
628-455-2-PB.pdf

Komentar